Cincau Hijau (daluman)

Written By widnyana made on Sunday, January 4, 2015 | 3:02 AM

Cincau adalah tanaman yang daunnya menghasilkan gel (jeli), semacam agar-agar untuk bahan minuman. Agar-agar cincau terasa segar dan tawar dengan aroma yang sangat khas. Selain lezat dan menyegarkan, cincau juga berkhasiat antipiretik (menurunkan suhu badan atau yang populer sebagai panas dalam), dan stomakikum (merangsang nafsu makan). Khasiat ini disebabkan leh adanya kandungan berbagai alkaloid, yang terdapat dalam butir hijau daun. Cincau bisa dikonsumsi secara tunggal dengan santan dan gula merah, bisa pula dengan campuran berbagai macam bahan. Dalam es campur, cincau dikonsumsi bersamaan dengan aneka buah. Biasanya blewah dan nangka, ditambah tapai dan bahan-bahan lain sesuai selera. Yang biasa dikonsumsi secara tungal adalah cincau hijau. Yang dicampur dengan berbagai bahan lain adalah cincau hitam.

Cincau hijau berasal dari dua jenis tanaman yang berbeda. Yakni cincau rambat (Cyclea barbata) dan cincau perdu (Premna oblongifolia). Sementara cincau hitam berasal dari tanaman Mesona palustris atau janggelan (gel dibaca seperti pada togèl dan gèlèng). 
Cincau rambat, sesuai dengan namanya merupakan terna berbatang lunak yang merambat dengan cara membelit. Batangnya berwarna hijau tua. Panjang batang bisa mencapai 4 sd. 5 m. untuk mencapai lokasi yang mendapat sinar matahari. Daunnya berbentuk jantung agak bulat, berwarna hijau tua dan dipenuhi bulu halus. Panjang dan lebar daun sekitar 10 cm. Ujung daun meruncing. Cincau rambat selalu berumah dua. Yakni bunga jantan dan betina berada pada dua tanaman yang berlainan. Bunga jantan maupun betina berupa dompolan pada malai kecil yang tumbuh menggantung dari bekas ketiak daun (ruas batang). Buahnya berupa beri yang juga membentuk dompolan dengan butiran lonjong ukuran 0,5 cm.. Ketika muda, buah berwarna hijau dan menjadi putih kecokelatan ketika masak. Di dalam buah ini ada biji berwarna hitam yang bisa disemai.

Cincau rambat membentuk rimpang (umbi) di dalam tanah. Panjang umbi bisa sampai 50 cm. dengan diameter 2 sd. 3 cm. Warna kulit umbi cokelat cerah dengan bagian dalam keputihan. Dengan adanya umbi ini, tanaman cincau yang pada musim kemarau mengering seluruhnya, pada awal musim penghujan akan menumbuhkan tanaman baru. Rimpang ini bisa dipotong-potong sepanjang 2 cm. untuk disemai. Dalam waktu antara 2 sd. 3 bulan, potongan rimpang akan menghasilkan individu tanaman baru. Cincau rambat bisa ditanam dengan dirambatkan pada tanaman lain. Misalnya lamtoro atau gamal. Bisa pula dibuatkan para-para dan pagar sebagai rambatan. Arah pagar sebaiknya dari utara ke selatan agar distribusi sinar matahari bisa merata. Dari satu individu tanaman, daunnya bisa dipanen sebulan sekali. Produktivitas daun cincau rambat tidak terlalu besar. Meskipun aroma (rasa) cincaunya lebih lezat dan harum dibanding cincau perdu.


Seperti namanya, cincau perdu memang berupa perdu yang bisa mencapai ketinggian 5 m. Namun untuk memudahkan pemanenan daun, biasanya tanaman selalu dipangkas hingga ketinggiannya selalu terjaga sekitar 2 m. Daun cincau perdu berbentuk lonjong dengan ujung meruncing. Warna daun juga hijau tua dengan ukuran lebar 8 cm. dan panjangnya 12 cm. Beda dengan daun cincau rambat yang berbulu halus, daun cincau perdu halus dan licin. Kalau daun cincau rambat tipis dan lemas (mudah ditekuk-tekuk), maka daun cincau perdu kaku dan tebal. Cabang dan ranting cincau perdu akan selalu mengeluarkan akar gantung seperti halnya pada tanaman ficus (keluarga beringin). Perbanyakan cincau perdu cukup dilakukan dengan setek. Sebaiknya setek diambil dari ranting atau cabang yang kulitnya sudah berwarna cokelat. Lebih baik lagi kalau ranting atau cabang tersebut sudah ditumbuhi oleh akar-akar gantung. Produktivitas cincau pedu lebih tinggi dibanding cincau rambat. Itulah sebabnya tukang cincau hijau selalu mengandalkan bahan dari tanaman cincau perdu. Bukan cincau rambat. Cincau perdu dan rambat, bisa tumbuh baik di dataran rendah sd. menengah ( 0 m. sd. 600 m. dpl.).

Sumber: 
Mbah gugel 

1 comments:

Post a Comment